Kamis, 02 Februari 2017
PERENCANAAN PROSES PRODUKSI BARANG DAN JASA
PERENCANAAN PROSES PRODUKSI BARANG DAN JASA
A. Produk barang dan jasa
·
Produksi
Produksi adalah kegiatan yg dpt menimbulkan
tambahan manfaat/ faedah baru.
Manfaat/ faedah baru terdiri dari:
1. Form utility: suatu produk akan lebih
berguna bila mengalami perubahan bentuk. Contohnya kayu akan lebih berguna jika
di ubah bentuk menjadi meja, kursi dan almari.
2. Place utility: suatu produk akan lebih
berguna bila mengalami perpindahan tempat. Contohnya hasil pertaniaan akan
lebih berguna jika di bawa ke perkotaan
3.
Time utility: suatu produk akan
lebih berguna bila terjadi pergantian waktu. Contohnya jas hujan akan lebih
berguna jika di pakai pada musim hujan.
·
Produk
Ada 2 jenis karakter produk yaitu:
1. Produk tangible (berwujud): produk yg bisa
dilihat dan disentuh untuk ditawarkan kepada calon pelanggan, berupa barang
(goods)
2. Produk intangible (tidak berwujud): produk
yg tidak bisa dilihat dan tidak bisa disentuh saat anda menawarkan kepada calon
pelanggan, berupa jasa (service)
o
Jenis
barang berdasarkan 7an pemakaian terdiri atas:
1.
barang kebutuhan sehari-hari:
barang yg sering dibeli oleh pelanggan, mudah diperoleh, dan tidak memerlukan
pemikiran panjang untuk membelinya. Contohnya sabun mandi dan pasta gigi.
2.
barang belanja (shopping
product), yaitu produk yang termasuk kebutuhan sekunder, sehingga jarang dibeli
dan untuk membelinya memerlukan pertimbangan masak-masak dengan memperhatikan
berbagai informasi yang berkaitan dengan produk itu seperti kualitas, harga,
produk tersebut. Contohnya pembelian perabotan rumah tangga, pakaian, dan mobil
3. barang khusus (specialty
product), yaitu produk yang sangat spesifik, untuk membelinya memerlukan
pengorbanan yang lebih besar. Contohnya pembelian mobil dengan merek dan tipe tertentu, pembelian
peralatan fotografi mahal, dan pembelian baju-baju buatan desainer.
o
Macam-macam
barang berdasarkan tipe konsumen yang menggunakannya:
1. barang konsumen: barang atau jasa yg bisa
langsung dinikmati oleh konsumen, tanpa harus diolah lagi
2. barang industri: Produk yg dibeli oleh
suatu industri untuk diproses lebih lanjut/ untuk digunakan dalam menjalankan
suatu bisnis
Jasa
Jasa adalah hasil dari kegiatan produksi yang tidak mempunyai wujud
tertentu serta tidak mempunyai sifat-sifat fisik tertentu.
o
Ciri-ciri
jasa antara lain:
- tak berwujud: jasa yang sifatnya tidak berwujud, tidak bisa dilihat n diraba sebelum dibeli. Oleh karena itu, untuk mengetahui kualitas dari jasa yang akan dibeli, konsumen harus mencari informasi. Contohnya ketika seseorang menggunakan jasa maskapai penerbangan, dia harus mengetahui harga, popularitas dan kelengkapan yang dimiliki, selanjutnya diputuskan akan menggunakan jasa maskapai itu atau tidak
- berubah-ubah: kualitas jasa berbeda-beda tergantung dari siapa yang menyediakan jasa, kapan, dimana dan bagaimana jasa itu disediakan
- tidak dapat dipisahkan: jasa tidak bisa dipisahkan hubungan antara produsen kan konsumen. Contoh karyawan hotel sebagai penyedia jasa tidak dapat dipisahkan dengan tamu hotel sebagai pengguna jasa. Hubungan antara penyedia dan pelanggan jasa saling memengaruhi hasil dari sebuah jasa.
- dapat musnah: jasa tidak dapat disimpan untuk dijual kembali di lain waktu. Contohnya kursi yg tidak laku di pesawat terbang tidak bisa dijual pada penerbangan berikutnya, jadi kursi itu kosong.
·
Kualitas produk
Perusahaan akan menawarkan tingkat sesuai kebutuhan
pasar produk pesaing. Di samping menetapkan tingkat kualitas produk, sebuah
perusahaan jg harus konsisten dalam menjaga kualitas produknya agar pelanggan
tidak kecewa thd produk yg dibeli
Hal2 yg harus diperbandingkan dan diketahui,
antara lain:
1. Kualitas produk anda dg kualitas produk
pesaing
2. Harga produk anda dg harga produk pesaing
3. Kelemahan produk anda dg kelemahan produk
pesaing
4. Pangsa pasar produk anda dg pangsa pasar
produk pesaing
B.
Perencanaan Proses Produksi Barang dan
Jasa
Perencanaan proses produksi
barang dan jasa adalah perencanaan mengenai pembuatanbarang/ jasa dan berapa
jumlah yg segera diproduksi pada periode yg akan datang.
·
Faktor
yg mempengaruhi perencanaan proses produksi barang dan jasa:
1. manfaat produk bagi konsumen
2. permintaan produk thd produk
3. keuntungan dari penjualan produk
4. fasilitas operasi proses produk
5. kekuatan pesaing
6. kemampuan distribusi
7. pengembangan produk pd masa akan datang
·
Faktor
yg mempengaruhi dalam penetapan skala proses produksi barang dan jasa:
1. sifat proses produksi
a. proses produksi yg terus-menerus:
penetapan skala proses produksi dilakukan untuk memenuhi pasar dan dalam jumlah
produksi yg besar.
b. proses produksi yg terputus-putus:
penetapan skala proses produksi dilakukan atas dasar jumlah pesanan produk yg
diterima perusahaan dan dan dalam jumlah produksi yg sedikit.
2. jenis dan mutu produk yg akan diproduksi
a. barang tahan lama
b. barang tidak tahan lama
C.
Biaya Produksi
Biaya adalah pengorbanan
sumber ekonomis yg diukur dalam satuan uang yg sudah terjadi maupun biaya yg
akan terjadi untuk mencapai 7an.
·
Klasifikasi
biaya
1. biaya produksi: biaya yg berhubungan dg
proses produksi
cth: biaya bahan baku n pembantu, biaya tenaga
kerja langsung, biaya overhead pabrik
2. biaya non produksi: biaya yg tidak
berhubungan dg proses produksi
cth: biaya pemasaran, biaya adm, biaya keuangan
3. biaya variabel (VC): biaya yg berubah
sesuai dg perubahan volume
4. biaya tetap(FC): biaya yg tetap meskipun
perubahan volume
·
HPP
D.
Persediaan produk
Kekurangan dan kelebihan
bahan baku juga akan menimbulkan biaya dan akan mempengaruhi proses produksi.
Untuk itu perlu, persediaan dikelola dan diatur dg baik.
Tujuan pengelolaan
persediaan produk adalah menyediakan bahan baku yg diperlukan dalam proses
produksi agar dpt berjalan dg lancar tanpa terjadi kekurangan/ kelebihan
persediaan shg biaya persediaan bisa ditekan seminimal mungkin
·
Biaya
yg timbul karena pengelolaan persediaan produk:
1. biaya penyimpanan produk
2. biaya modal usaha
3. pajak n asuransi
4. penyusutan produk
Perhitungan
jumlah persediaan produk
Salah satu cara untuk menghitung jumlah persediaan
minimal adalah menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ). Bertujuan
untuk menentukan jumlah persediaan brg sebenarnya yg harus dipesan dan di
simpan pd tiap pemesanan agar biaya simpan n pesan minimal. EOQ dirumuskan sbg:
Ket: Q : jumlah pemesanan minimal tiap kali pemesanan
R : kebutuhan
bahan baku selama setahun
O : biaya pesan untuk tipa
pemesanan (bisa dihitung dari biaya transportasi, biaya angkut dibagi dg jumlah
pesanan)
C : biaya simpan per satuan
unit dalam satuan waktu tertentu (bisa dihitung dari biaya bunga dalam satu
tahun dibagi dg jumlah produksi selama satu tahun
Minggu, 29 Januari 2017
Risiko Usaha
RISIKO USAHA
A.
Risiko usaha dan Ketidakpastian
(risiko tak terduga)
Ketidakpastian selalu berhubungan dengan keadaan yang memiliki
beberapa kemungkinan kejadian dan dampaknya. Contoh:
1.
Perubahaan cuaca yang berakibat
pada masalah pengiriman barang
2.
Risiko yang terjadi karena
bencana alam
3.
Risiko atas kerugian yg timbul
karena perubahan kurs mata uang asing
Risiko merupakan informasi, kejadian kerugian atau pekerjaan yang
terjadi sbg akbat dari keputusan yg diambil dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh:
1.
kerugian akibat hilangnya
barang
2.
penurunan pendapatan karena
penurunan penjualan
3.
kemacetan mesin produksi yg
berakibat pada jumlah barang yg diproduksi
4.
terbakarnya gudang barang
B.
Klasifikasi risiko usaha
berdasarkan:
v Sifat risikonya
1.
Risiko murni
Risiko yg menyebabkan kerugian dan tidak mungkin menimbulkan
keuntungan dan tidak bisa dicegah.
Contohnya:
Risiko yg menyebabkan kerugian dan tidak mungkin menimbulkan
keuntungan
a.
Kerugian akibat kerusakan mesin
b.
Kerugian akibat mati listrik
c.
Kerugian karena kebakaran
gedung
2.
Risiko spekulatif
Risiko yg sengaja diambil agar memberikan keuntungan
bagi pihak tertentu
Contohnya:
a.
Membeli mobil tanpa
diasuransikan mengandung spekulatif yaitu bila mengalami musibah perusahaan
akan mengalami kerugian, namun bila tidak perusahaan akan menghemat biaya
asuransi yang tidak perlu dikeluarkan
b.
Membeli barang dg mata uang
asing
c.
Utang piutang
v Jenis dampak
1.
Risiko sistematik
Risiko sistematik adalah risiko yang mempunyai dampak lebih kompleks
dibanding risiko murni dan risiko spekulatif
Contoh:
a.
Penurunan tingkat penjualan
suatu produk akan berdampak pada kerugian yaitu pada aspek keuangan (cash flow,
tagihan, dan cadangan kas)
2.
Risiko spesifik
Risiko spesifik adalah risiko yang memiliki dampak khusus dan tidak
dapat dihindari tetapi bisa diminimalisir tingkat risikonya
Contoh:
a.
Penjualan es cream akan
mengalami penurunan penjualan pada musim hujan. Berjualan payung akan mengalami
penurunan penjualan pada musim kemarau. Anda bisa mengurangi risiko kerugian dg
melakukan kombinasi penjualan yaitu pada musim hujan menjual jas hujan atau
payung, sedangkan pada musim kemarau berjualan es cream
v Sumber timbulnya risiko
1.
Risiko internal
Risiko yg berasal dr usaha itu
sendiri
Contohnya:
a. Demo warga sekitar ke usaha qt
b. Pemerintah mengesahkan peraturan
yang baru yg berkaitan dg usaha qt
c. Kerugian aktiva
d. Kesalahan karyawan
e. Kecelakakan kerja
2.
Risiko eksternal
Risiko yg berasal dari luar perusahaan
Contohnya:
Pencurian, persaingan dalam bisnis, fluktuasi harga
C.
Sumber-sumber risiko usaha
yaitu:
1.
Risiko sosial
Suatu risiko yg timbul dari tindakan-tindakan orang yg menciptakan
kejadian-kejadian penyimpangan yg pd akhirnya akan menimbulkan suatu kerugian
atas usaha yg tidak diharapkan
Contohnya: Demo karyawan yg mengarah ke anarkhis
2.
Risiko fisik
Suatu risiko yg timbul karena kejadian atau fenomena alam
Contohnya: Gempa bumi, banjir
3.
Risiko ekonomik
Suatu risiko yg timbul karena adanya kejadian-kejadian ekonomik
Contohnya: Inflasi, Ketidakpastian nilai
tukar mata uang
4.
Risiko teknis
Contohnya:
Risiko teknis meliputi:
a.
Biaya produksi yg tinggi
b.
Adanya pemogokan kerja
c.
Pemakaian SD yg tidak seimbang
d.
Terjadi kebakaran
e.
Terus2 mengalami kerugian
f.
Penempatan TK yg kurang tepat
g.
Perencanaan & desain yg
salah
h.
Terjadi kredit macet
5.
Risiko pasar
Suatu risiko yg timbul akibat produk yg dihasilkan kurang atau tidak
laku dipasar.
6.
Risiko kredit (kredit macet)
Suatu risiko yg timbul akibat debitur tidak membayar pinjaman sesuai
waktu yg telah disepakati
D.
Faktor-faktor yang menyebabkan
risiko usaha
a.
Perubahan meliputi:
1.
lingkungan dan global
2.
sosial dan ekonomi
3.
persaingan
4.
gaya hidup
5.
tren pasar
6.
teknologi
7.
budaya
8.
peraturan pemerintah
b.
Kesalahan strategi dan
perencanaan
c.
Keputusan yang tidak tepat
d.
Persiapan yang kurang matang
e.
Kelengahan pribadi
E.
Berdasarkan cara pandang dan
menghadapi risiko, setiap orang/ wirausaha dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
1.
Risk Avoider
Orang yg takut menghadapi risiko
2.
Risk calculator
Orang yg berani menghadapi risiko
Bila risiko dapat dihitung kerugianx
3.
Risk Taker
Orang yg berani menghadapi risiko. Namun spekulasi.
4.
Risk Manager
Orang yg berani dan mampu mengambil keputusan berdasarkan
perhitungan tingkat risiko dan
ketidakpastian dg mengandalkan intuisi untuk memperoleh keuntungan bisnis
F.
Cara mengidentifikasi risiko
usaha:
1.
Metode analisa dari pengalaman
dan sejarah
Gunakan informasi dan
data yang ada
Contohnya:
a.
Informasi keluhan pelanggan
b.
Informasi kecacatan produk
c.
Informasi rekam jejak karyawan
d.
Informasi pertumbuhan penjualan
2. Metode Pengamatan dan survei
Contohnya:
a. Tingkat kebutuhan pasar
b. Ketidakpuasan pelanggan
c. Gaya hidup pelanggan
d. Lokasi berdirinya pabrik
3.
Metode Acuan
Metode Acuan sering digunakan dalam menemukan kelemahan, peluang,
hambatan, kekuatan dan ancaman shg wirausahawan tahu apakah produk, strategi
dan mutunya telah sesuai dg pasar.
Acuan yg digunakan adalah acuan yg bersifat strategis yaitu pemimpin
pasar/ produk unggulan
G.
Cara mengatasi dan memperkecil
risiko usaha
a.
Gunakan pengetahuan anda untuk
mengetahui risiko yg akan terjadi
b.
Berpikir kreatif dan inovatif
dan yakinlah bahwa segala sesuatu pasti ada penyelesaiannya
c.
Asuransikan apa yg perlu
diasuransikan
d.
Bekerja dan berpikir prestatif
e. Mengubah keadaan yg bisa menimbulkan risiko
Langganan:
Postingan (Atom)